Sunday, January 16, 2011

Dalam Titik Terendah Hati

Damai itu
jika jiwa terasa satu
kemurnian teragung yg mengosongkan hati
hingga terasa sendi bagai mati
Damai itu
saat udara menembus batu
hati yg lama mati oleh dengki
racun abadi yg selalu menggerogoti
Damai itu
bukan karena iri
lebih karena ambis yg bagai melodi
suara alam yg ingin ditanggapi
Damai itu
aku dan kamu
ciptaanNya yg tidak semu
nyata oleh lakon dalam kalbu
Damai itu
dawai ironi dan elegi menyatu
jika terasa hidup sebenarnya sendu

2 comments:

  1. sista bikin buku ja skalian!
    kayaknya bisa..

    ReplyDelete
  2. sabar...ne blum ada apa2x, diikutin aja dulu ne blog bisa berisi apa

    ReplyDelete